Resensi Kitab Al-Khulashoh fi Ushul Al-Fiqh Karya Syekh Hasan Hitou

Sumber gambar: muhibalkutub.com

Judul Kitab           : Al-Khulasoh fi Ushul al-Fiqh
Penulis                 : Prof. Dr. Muhammad Hasan Hitou
Penerbit               : Dar al-Musthofa, Damaskus
Tahun Terbit         : 2021 
Jumlah Halaman   : 136

Kitab Al-Khulashoh ditulis oleh Hasan Hitou berdasarkan pengamatannya pada kondisi yang ia hadapi. Ia menceritakan pengalamannya menulis pusparagam kitab ta’lif, tahqiq, syarh, dan ta’liq. Akan tetapi kitab-kitab tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan pelajar ushul fiqh pemula. Pelajar ushul fiqh terutama yang masih (pemula) mengalami kesulitan dalam mempelajari ilmu ushul fiqh lantaran dua hal. Pertama, kitab-kitab ushul fiqh selama ini ditulis dengan dimensi tebal dan jumlah halaman yang banyak. Kedua, kitab-kitab itu juga ditulis dengan menggunakan diksi-diksi (ibarot) yang sulit. 

Sistematika penulisan kitab ini terbilang cukup apik sebagaimana kitab-kitab kontemporer pada umumnya. Pada bagian pendahuluan, Hasan Hitou tidak tergesa-gesa masuk pada inti kajian ushul fiqh. Ia sedikit menyinggung tentang sejarah ushul fiqh, tiga jenis metode penulisan kitab ushul fiqh, serta menyebutkan kitab-kitab induk dari ketiga jenis metode tersebut. Meskipun ringkas, kitab ini tetap mencakup tiga pembahasan utama dalam kajian ushul fiqh sesuai dengan definisi ushul fiqh yang disebutkan dalam kitab ini. Yaitu mengetahui dalil-dalil fiqh yang bersifat global (ma’rifatu dala’il al-fiqh ijmalan), prosedur pengambilan faidah dari dalil-dalil tersebut (kaifiyah al-istifadah minha), dan tingkah/ktiteria orang yang mengambil faidah (hal al-mustafid).

Hasan Hitou menceritakan bahwa dalam penulisan kitab ini, dari segi keringkasannya ia mengadopsi metode penulisan kitab Al-Waraqat karya Imam Al-Haramain yang mana kedua kitab ini sama-sama ditujukan untuk pelajar ushul fiqh pemula. Pengulas sendiri ketika membaca dan memahami kitab ini jauh lebih mudah dari kitab-kitab lain. Kitab ini juga dilengkapi dengan alamat at-tarqim (tanda baca) juga syakl di beberapa kata yang dipandang perlu untuk menghindari kesalahan baca. Inisiatif ini lagi-lagi memudahkan untuk pelajar pemula.

Menurut pengulas, kekurangan dalam kitab ini – jika bisa dibilang sebagai kekurangan – adalah isinya yang kurang komprehensif untuk pelajar yang ingin mendalami ilmu ushul fiqh karena memang sejak awal kitab ini disusun seringkas mungkin dan ditujukan untuk pemula. Bahkan di beberapa tempat, Hasan Hitou meminta kepada pembaca untuk melakukan telaah pada kitab-kitab yang lebih besar agar mendapatkan pemahaman yang lebih utuh.

Kitab ini recommended bagi siapapun yang masih pemula dalam mempelajari ilmu ushul fiqh. Kemudahan-kemudahan yang ditemukan dalam kitab ini bisa menjadi gerbang awal bagi seseorang yang ingin serius mendalami ilmu ushul fiqh. Karena terkadang pengulas temukan beberapa pelajar ushul fiqh menyerah dalam belajar ushul fiqh karena sejak awal ia disodori kitab-kitab tebal yang sulit dibaca dan dipahami sebagai seorang pemula. Kitab ini bisa menjadi terapis dan memberi asupan semangat baru bagi mereka.

Posting Komentar

0 Komentar